Tuhan memberi ujian untuk menghidupkan kesabaran Anda. "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Baqarah : 155)
Tuhan memberi banyak kenikmatan untuk menghidupkan rasa syukur Anda kepada-Nya. "Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (Q.
S. Al-Baqarah : 152)
Tuhan menghidupkan kesabaran dan kebersyukuran untuk memudahkan Anda menjalani kehidupan didunia yang fana dan sementara ini. "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (Q.S. Al-Baqarah : 185)
Sayidina Ali Bin Abi Thalib berkata, "berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya."
Maka, berbahagialah jika Anda telah menjadi tuan dari ujian sehingga Anda dapat bersabar, dan juga menjadi pemandu dari nafsu Anda sehingga ketamakan tak ada dalam diri Anda dan menjadikan Anda bersyukur atas nikmat dari-Nya. Dengannya Anda telah memiliki iman dalam hati untuk mengarungi bahtera kehidupan ini.
Menurut para ulama: "Bahwasanya iman itu ada 2 bagian, sebagian adalah sabar dan sebagian lagi adalah syukur." Para ulama salaf berkata: "Sabar adalah sebagian dari iman." Allah mengumpulkan sabar & syukur dalam Al-Qur-an, yaitu pada firman-Nya :
"Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda (kekuasaan)-Nya bagi setiap orang yang bersabar dan bersyukur." (Asy-Syuraa': 33)
Sabar dapat dibagi menjadi 3 macam :
1. Sabar dalam melaksanakan perintah dan ketaatan.
2. Sabar dalam menahan diri dari perbuatan dosa & maksiat.
3. Sabar dalam menghadapi cobaan dan ujian yang pahit. [Ibid (hal. 55) & Fat-hul
Majiid Syarah Kitaabit Tauhiid
(hal. 421).]
Syukur adalah pangkal iman, dan dibangun di atas 3 rukun:
1. Pengakuan hati bahwa semua nikmat-nikmat Allah yang dikaruniakan kepadanya dan kepada orang lain, pada hakekatnya semua dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
2. Menampakkan nikmat tersebut & menyanjung Allah Subhanahu wa Ta'ala atas nikmat-nikmat itu.
3. Menggunakan nikmat itu utk taat kepada Allah & beribadah dgn benar hanya kepada-Nya. Wallaahu a'lam.
[al-Qaulus Sadiid fii Maqaashidit Tauhiid (hal.140) oleh Syaikh ‘Abdurrah-man bin Nashir as-Sa'di.]
Oleh itu, mengapakah Anda harus bersedih dikala ada ujian? Sedang dibalik ujian ada kesabaran yang merupakan awal terciptanya iman. Dan, kenapakah Anda harus mempertahankan ketamakan untuk mengejar apa yang tidak mungkin bisa Anda kejar? Sedang dalam kebersyukuran menerima nikmat Allah dengan senang hati adalah pangkal dari keimanan.
Bersyukurlah dan bersabarlah, niscaya Anda akan merasakan keimanan dalam hati. Iman yang tak hanya membuat Anda tentram, damai, bahagia dan tenang tapi juga terciptanya hubungan baik Anda dengan Tuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- ...CaNdRa KiRaNa...
- @ Tuhan, Saat aku meyukai seorang teman, Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir, Sehingga aku akan tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir. @ Tuhan, Ketika aku merindukan kekasih, Rindukanlah aku kepada yang rindu kepada cinta sejati-MU, Agar kerinduanku kepada-MU semakin menjadi. @ Tuhan, Jika aku hendak mencinta seseorang, Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-MU, Agar bertambah kuat cintaku pada-MU. @ Tuhan, Ketika aku sedang jatuh cinta, Jagalah cinta itu, Agar tidak melebihi cintaku pada-MU. @ Tuhan, Ketika aku berucap aku cinta padamu, Biarlah kuakatakan kepada yang hatinya tertaut pada-MU, Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-MU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar