Bukan aku, bukan dirimu yang ingin ini,
Tapi mereka tak mau cinta ini,
Hilang semua mimpi karena suratan takdir,
Manis cinta yang kurasa tak ada lagi,
Kabut kelam menemani cintaku yang telah hilang.
Maafkan aku sayang,
lisan berucap ikhlas
Hati tetap merindu
Tangan melepas genggaman,
Jantung menjerit jangan pergi dariku.
Maafkan aku sayang,
Senyum terlukis bahagia untukmu,
Tatap mataku, aku tegar dan tak menangis,
Tapi mengapa air mata ini tetap saja menetes?
Jangan menangis cinta,
Meski hati remuk menerima ini,
Hapus air matamu cinta,
Menyayat hati tuk melihatnya,
Tak usah-lah bersedih, pantasmu hanya tersenyum,
Gapai hidup barumu meski tak bersamaku.
Cinta,
Mengapa tangisanmu menjadi?
Redam isak tangismu,
Tetap kutulis kisah cinta ini dalam hatiku,
Tak perlu disesali,
Hanya karena ta'aruf yang kandas,
Ya Rabb, Yangmaha kasih,
Tak kan membiarkan kita begitu saja,
yakinlah, aku tetap bersamamu dalam doa,
Meski dengan kondisi yang berbeda,
Tetap kutemani langkahmu sebagai saudara,
Jangan menangis, cinta ...
----------
Sepatutnya kita menjaga jarak tertentu terhadap siapapun yang kita cintai.
Sebab kita tidak akan selalu bersamanya setiap saat.
Takdir mungkin memisahkan kita dengan orang-orang yang kita cintai setiap saat.
Di saat sebuah pertemuan ditentukan, maka bersiap-lah menghadapi perpisahan.
Kala Perpisahan terjadi pada cinta yang belum halal maka bersyukurlah,
karena sebenarnya itu bukti cinta ALLAH terhadap kita.
Bukti cinta yang tidak menginginkan kita terbakar oleh neraka
yang kita lahirkan dari perbuatan kita yang sia-sia.
Jika dirimu sedang mencinta "halalkan cintamu."
Jika dirimu sedang menanti cinta, biarkan hatimu menanti cinta yang halal ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar