…Kumencintaimu lebih dari apapun …
Alarm dengan lagu ‘kekasih gelapku’ dari ungu itu membangunkanku
tepat di 1/3 malam yang terakhir.
Yah,aku memilih lagu ini untuk membangunkanku karena “kumencintaimu lebih dari apapun” menurutku, hanya pantas disandang oleh ALLAH SWT,
sementara manusia lain yang kita cintai seperti orang tua, suami/istri,
anak berada diurutan berikutnya.
ALLAH lah yang berhak mendapat cinta tertinggi.
Buatku lebih senang mengganti judul lagu itu dengan Kekasih Terangku
bukan kekasih gelapku.
Ya.. Kekasih terangku, ALLAH SWT yang telah terang-terangan
memenuhi semua kebutuhan hidupku.
Karena itu setiap terkumandang penggalan lirik itu di 1/3 malam
aku selalu berusaha segera bangun,
melafashkan alhamdulillahil ladzi ahyana ba’dama amatana wa ilayhin nusyur
dan segera bangkit mengambil wudhu.
Rasanya jika bukan karena ingin mendapatkan ridho_NYA,
aku lebih memilih menarik selimut kembali dan melanjutkan tidur sampai subuh.
Belum lagi dini hari itu hujan deras, layaklah jika lebih banyak orang memilih
merapatkan selimut dan lelap dalam tidurnya.
Air yang kugunakan untuk berwudhu dinginnya, wuih..minta ampun,
setan sudah membisikkan agar aku membatalkan wudhu dan balik tidur.
Tapi tidak.. Aku sudah menancapkan dalam hati ini,
aku ingin belajar ..”mencintai_MU lebih dari apapun”
dan cintaku pada_NYA tidak boleh kalah hanya oleh dinginnya air.
Selesai tahajud,aku membaca beberapa nama-nama terbaik_NYA,
kemudian memanjatkan doa mohon ampunan
dan berkah untuk sisa umur yang diberikan_NYA.
Lalu aku ambil mushaf membaca beberapa ayat
dan belajar memahami maknanya.
Sungguh... kalo bukan orang yang sedang jatuh cinta
tentu tidak akan melakukan hal yang tidak masuk akal.
Benar bukan? Orang yang sedang jatuh cinta selalu ingin
berduaan dengan yang dicintai,begitu pula aku...
Tapi jatuh cinta yang satu ini, adalah jatuh cinta sejati
yang aku sendiri sebenarnya tidak mampu mengerti
mengapa aku bisa melakukan semua ini.
Saat orang berkata, ngapain susah-susah bangun malam,
enakkan tidur sampai pagi, aku malah bangun,
memaksa mataku terbuka, memaksa kulitku merasakan dingin
dan memaksa pikiranku untuk segera sadar dan konsentrasi
memaknai setiap bacaan sholat tahajud.
Mewujudkan istiqomah taat dan mencintai_NYA,
memang bukan hal yang mudah..
tapi juga bukan suatu hal yang sulit jika kita telah menguatkan niat
dan berikhtiar sungguh-sungguh untuk mendapatkan ridho_NYA.
Coba renungkan...
siapa yang paling banyak memenuhi kebutuhan kita dalam satu hari saja?
Suamikah? istrikah? orang tuakah? boskah? atau kekasih gelap?
Setelah mati semalaman kemudian dihidupkan lagi,
bisa merasakan badan segar, udara pagi yang sejuk, bernafas dengan lega,
melihat dan merasakan keindahan alam, menikmati nikmatnya sarapan pagi, dst..
Atas kuasa siapa semua itu?
Akan tetapi ternyata cinta manusia masih lebih besar kepada manusia lain
ketimbang kepada ALLAH SWT.
Buktinya dari waktu kita yang 24 jam berapa % untuk memikirkan ALLAH
dibandingkan urusan pekerjaan, jabatan, harta, manusia lain, anak-anak?
Adilkah ini?
Sekarang... masing-masing dari kita tahu sebesar apa cinta kita pada Allah,
melebihi apapun atau justru Hanya Sisa dari cinta kita kepada manusia lain..
ALLAH SWT berfirman, Katakanlah Muhammad
“Jika kamu benar-banar mencintai ALLAH, ikutilah aku,
niscaya ALLAH mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.”.
[Ali Imran:31]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar