Andai manusia diizinkan berdialog dengan ALLAH
Ya..ALLAH, mengapa aku harus dilahirkan di dunia ini ?
tapi mengapa Engkau berikan padaku kehidupan yang keras
sehingga aku merasa terhimpit dan tertindih sesak nafasku,
sedih hatiku, berat langkahku untuk mengarungi kehidupan yang kejam ini
ALLAH menjawab :
Hamba_KU sayang, jangan pernah engkau takut menghadapi hidup ini
karena AKU tidak pernah meninggalkanmu walau sedetik jarak antara kau dan
Aku tidak lebih jauh dari pada urat lehermu dan Aku tidak mungkin memberikan
cobaan di luar batas kemampuanmu…
Bukankah sudah pernah KUkatakan padamu:
Aku berlindung kepada ALLAH dari godaan syetan yang terkutuk-
Bukankah Kami telah melapangkan dadamu [Muhammad]…
dan Kami meringankan bebanmu yang berat…yang memberatkan punggungmu…
Dan Kami tinggikan namamu…
Maka sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…
sesungguhnya beserta kesukaran ada kemudahan…
Maka apabila engkau telah selesai [dari suatu urusan]
maka kerjakanlah [urusan yang lain] dengan sungguh-sungguh
dan hanya kepada Tuhanmu hendaklah engkau berharap…
kemudian aku menjadi ingat
Ya ALLAH, bahwa sepanjang hidupku aku telah mendzalimi diriku sendiri,
dengan cara melalaikan kewajiban yang Engkau gariskan dan melanggar
larangan yang Engkau tetapkan.…
ku telantarkan diriku dalam keterasingan, ku tak perdulikan setiap nafasku,
tak kuhitung detak jantungku sudahkah ku kenal RABB yang menciptakanku…
aku terbelalak melihat gemerlap dunia……kemudian kukejar ilmu, jabatan dan harta
tanpa ingat mempersiapkan bekal untuk pergi kealam abadi ku kelak,
alam yang pasti aku datangi, ku bertepuk dada pada sukses hidupku,
jabatan, harta serta anak istriku/suamiku, padahal semua itu hanya sekedar titipan belaka,
tidak ku untai talikasih terpaut kerinduan dengan sahabat terdekatku…
akankah aku merindu atau aku berteriak karena kekufuranku akan nikmat_MU…
Allah menjawab…
Bukankah telah KU turunkan pintu Tauhiid?
ALLAH pun Berfirman…
Katakanlah, jika kamu [benar-benar] mencintai ALLAH, maka ikutilah aku,
niscaya ALLAH mengasihi kamu dan mengampuni dosa-dosamu,
ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Ali Imron:31]
Kemudian ALLAH SWT menambahkan…
Bukankah telah KU turunkan Al-Qur’an Al-Karim sebagai pedoman hidupmu…
bukankah telah KU berikan contoh bagi hidupmu yaitu Rasul dan Nabi_KU…
telah KU ciptakan langit dan bumi beserta seluruh isinya bagimu…
telah Ku tebarkan Nur Illahi Ku keseluruh penjuru…
Rahmat dan Hidayah senantiasa KUtiupkan hingga rahmatan lil ‘alamiin…
maka nikmat Allah manakah yang kamu dustakan?
…isi hatiku kembali bertutur…
Rabb…ku akui sesungguhnya kelalaian dan kelemahanku
adalah benar tetapi aku khilaf…
Ya Rabb…terlalu…terlalu banyak kekhilafanku…malu aku kepada_MU …
ALLAH kembali menjawab…
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain ALLAH. Mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai ALLAH.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada ALLAH.
Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa [pada hari kiamat]. Bahwa kekuatan itu kepunyaan
ALLAH semuanya, dan bahwa ALLAH sangat berat siksaan_NYA [niscaya mereka menyesal] [Al-Baqarah:165]…Kemudian isi hatiku bermunajat…
Duhai Rabb Yang menggenggam setiap karunia…
Karuniakanlah kepada kami kenikmatan bermunajat kepada_MU…
hidup dan matiku keserahkan sepenuhnya pada_MU…
Do’aku kini senantiasa dalam Ijabah_MU…
Duhai Rabb Yang Maha Menatap setiap lubukhati hamba-hamba_MU…
Karuniakan kepada kami hati ikhlas dan bersih
dari setiap noktah hitam yang melekat…taburkan kepada kami cahaya
Ilmu dan Ridho_MU…
Duhai Rabb Yang Maha Menyaksikan
sekecil apapun setiap ‘aib yang kami rahasiakan…
Kami sadar mata yang KAU titipkan adalah hanya untuk menyaksikan setiap kebesaran_MU…
lidah yang KAU titipkan adalah lidah yang harus basah berdzikir menyebut asma_MU…
telinga yang KAU titipkan adalah hanya untuk mendengarkan setiap adzan dan
ayat suci_MU yang dikumandangkan…
kaki yang KAU ciptakan adalah hanya untuk melangkah menuju masjid dan kiblat_MU……
Pantaskah hamba menuju syurga_MU…padahal amanah_MU belum hamba lakukan…
karena kedha’ifanku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar