♥♥ 散文一 ♥♥
Bila engkau sedang bersukaria
renunglah dalam-dalam
ke lubuk hati
disanalah nanti engkau dapati
bahwa hanya yang pernah membuat derita
berkemampuan memberimu bahagia
Jika engkau berdukacita
renunanglah lagi, ke lubuk hati
disanalah pula bakal kau temui
bahawa sesungguhnya
engkau sedang menangisi
sesuatu yang pernah
engkau syukuri
________
♥♥ 散文二 ♥♥
Bila kau memberi dari hartamu, tidak banyaklah pemberian itu.
Bila kau memberi dari dirimu, itulah pemberian yang penuh arti.
Sebab, apalah harta milikan itu,
apabila ia bukan simpanan yang kau jaga buat persediaan di hari kemudian ?
Dan hari kemudian; terkandung janji apakah bagi dia, si anjing kikir,
Yang menimbun tulang-tulang di bawah pasir,
Dalam perjalanan ke kota suci, mengikuti musafir ?
Dan bukankah ketakutan akan kemiskinan,
Merupakan kemiskinan itu sendiri ?
Ketakutan akan dahaga, sedangkan sumur masih penuh,
Bukankah dahaga yang tak mungkin dipuaskan ?
Ada orang yang memberi sedikit dari miliknya yang banyak
Dan pemberian itu dilakukan demi sanjungan,
Hasrat tersembunyi membuat tak murni dermanya.
Ada pula yang memiliki sedikit dan memberikan segalanya.
Merekalah yang percaya akan kehidupan dan anugerah kehidupan,
Dan peti mereka tiada pernah mengalami kekosongan.
Ada yang memberi dengan kegembiraan di hati,
Kegembiraanlah yang menjadi anugerah pengganti.
Ada yang memberi dengan kepedihan di hati, maka
Kepedihan menjadi air pensucian diri.
Dan ada yang memberi tanpa merasa sakit di dalamnya,
Tanpa mencari kegirangan dari pemberiannya,
Tanpa mengingat-ingat kebaikannya;
Mereka memberi, sebagaimana di lembah sana,
Bunga-bunga menyebarkan wewangiannya ke udara.
Melalui mereka inilah, Tuhan berbicara,
Dan dari sinar lembut tatapan mata mereka
Dia tersenyum pada dunia.
…
Sebab sesungguhnya, kehidupanlah yang memberi pada kehidupan .
Sedangkan kau, yang mengira dirimu seorang pemberi,
Sebetulnya hanyalah seorang saksi.
Dan kau, kaum penerima – ya, engkau semuanya tergolong penerima !
Jangan memberati diri dengan rasa terhutang budi,
Sebab kau akan membebani dirimu dan dia yang memberi.
Sayogya kau bangkit bersama si pemberi,
Naik sayap pemberiannya,
Melambung ke taraf yang lebih tinggi.
Terlampau menyadari hutangmu, adalah meragukan kedermawanan dia,
Sang putera Bumi yang murah hati,
Dan Tuhan, sebagai sumber segala hartanya.
________
♥♥ 散文三 ♥♥
Dan aku melihat hal-hal yang menyedihkan,
Para Malaikat Kebahagiaan tengah berperang dgn
Syaitan-syaitan Penderitaan
Dan Manusia berdiri di antara mereka.
Yang satu menariknya dengan Harapan
dan yang lain dengan Keputus-asaan.
Aku melihat Cinta dan Benci bermain-main di hati manusia,
Cinta menyembunyikan kesalahan Manusia
dan memabukkanya dengan anggur kepatuhan, pujian dan rayuan:
sementara Kebencian menghasutnya dan menutup telinganya
dan membutakan matanya dari Kebenaran…
Aku melihat para pemimpin mulutnya berbuih seperti serigala licik
dan juri penyelamat palsu merencanakan
dan bersekongkol untuk Melawan Kebahagiaan Manusia..
Dan aku melihat Manusia memanggil Kebijakan untuk membebaskannya,
tetapi Kebijakan tidak mendengar jeritannya,
karena Manusia pernah Mengabaikannya
ketika ia berbicara kepadanya di jalananan kota…
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
About Me
- ...CaNdRa KiRaNa...
- @ Tuhan, Saat aku meyukai seorang teman, Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir, Sehingga aku akan tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir. @ Tuhan, Ketika aku merindukan kekasih, Rindukanlah aku kepada yang rindu kepada cinta sejati-MU, Agar kerinduanku kepada-MU semakin menjadi. @ Tuhan, Jika aku hendak mencinta seseorang, Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-MU, Agar bertambah kuat cintaku pada-MU. @ Tuhan, Ketika aku sedang jatuh cinta, Jagalah cinta itu, Agar tidak melebihi cintaku pada-MU. @ Tuhan, Ketika aku berucap aku cinta padamu, Biarlah kuakatakan kepada yang hatinya tertaut pada-MU, Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-MU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar