Ketika angin tak bertiup
Ketika awan mendung menggelantung
Hujan rintik membasahi tanah kering
Bau tanah menghampiri penciuman
Ketika sendiri di bawah atap terlindungi
Ada rindu menyeruak
Rasa sepi tiba-tiba mennggelayut
Rindu cengkerama
Kangen menjawab tanya mereka
Tanya jawab canda tawa
Tangis haru atau duka
Selalu bagai perhiasan dunia
Indah dalam kebersamaan
Tak ada yang bisa
Menghentikan detak waktu
Dari tawa dan kaki kecil yang berlari kesana kemari
Kini ajang diskusi Lewat segala bentuk teknologi
Anak-anakku
Berangkat dewasa
Dengan ketentuan masing-masing
Kesibukan masing-masing
Kini waktu bagi mereka
Dulu sepanjang hari setiap waktu
Tetap setiap waktu bagi mereka
Anak-anakku
Cinta dan waktuku
Tetap untuk kalian
Sepanjang jaman
Kasih untuk kalian tetap sepanjang hayat
Kucuran doa
Untaian harap
Selalu untuk kalian
Anak-anakku
Kutitipkan rindu
Lewat tiupan angin pagi hari
Saat matahari mulai tampak
Memberi sinarnya bagi dunia
Kukirimkan doa Lewat gerimis tanda barokah ijabah doa
Buat bahagia dan sejahtera
Buat keselamatan dunia dan hari nanti
Semoga Tuhan selalu bersama kita
Walau jarak kita
Membentang
Dekat atau jauh
Kalian dekat di hati
Dalam doaku
Doa ibu bagi dua putri
Pengikat jiwa penuh harapan
Untuk masa depan
Untuk masa dimana usia menjadi lanjut
Pada kalian tangan bergayut
Menguntai waktu
Menjelang senja
Menyiapkan malam
Saat hanya ada satu bintang
Anak-anakku tercinta
Kutitip rindu
Pada sepoi angin
Di dedaunan pohon
Kuuntai doa
Di setiap waktu
Dan kasih ini tertanam dalam
Dalam di hati
Bagi kalian setiap tetes keringat
Bagi kalian setiap kalimat pengharapan dalam doa
Kasih ini tak akan ada putusnya
Buat kalian bagian jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar