Patah hati atau kekecewaan adalah satu pengalaman duka yang pasti pernah dilalui oleh semua orang. Bagi mereka yang positif, patah hati atau kekecewaan itu hanya merupakan sebaris lagu yang biasa didengar atau pun satu bab dalam sebuah buku cerita yang mereka baca. Benarkah ada dalam kamus hidup kita “KECEWA” atau “PATAH HATI?”. Bagi mereka yang mengalami kegagalan dalam perkawinan atau berakhirnya sebuah hubungan, tidak ada perkataan yang dapat menggambarkan kedukaan, kesakitan dan kepedihan yang dialami.
Cinta memangnya kejam, umpama pedang yang mempunyai dua mata. Tidak ada kegembiraan dan kebahagiaan dapat menandingi cinta sejati tetapi apabila segalanya bertukar menjadi sebaliknya, kepedihan dan kesakitan yang dirasakan ibarat pisau mengiris hati kita. Sukar melelapkan mata, apalagi menyentuh makanan….terasa dunia sudah sampai ke penghujungnya. Seolah-olah dunia telah terhenti…seperti dalam lirik lagu Dana~All kind of everything reminds me of you.
Jika anda membaca artikel ini untuk mencari sebuah ketenangan daripada kehancuran maupun kekecewaan, yakinlah bahwa setinggi manapun gunung kekecewaan itu, selaut mana pun dalamnya kesedihan itu, anda mampu mengatasinya! Banyak orang telah melalui kesedihan dan kekecewaan dan mampu mengatasinya.
Jadi, bagaimana mengatasi kekecewaan atau patah hati?
Pertama sekali, terimalah hakikat bahwa segalanya telah berakhir. Sebanyak manapun rayuan atau bujukan yang kita lakukan tidak akan membuatkan sidia kembali kepada anda, kecuali sidia merasa simpati terhadap anda – jadi apa yang ada lakukan hanyalah menangguhkan perpisahan itu dan menambahkan risiko anda untuk lebih merasa kecewa di kemudian hari. Oleh itu, cobalah untuk teruskan saja hidup anda tanpa sidia! Memanglah amat menyakitkan apa lagi kalau sidia merupakan agenda pertama dalam kehidupan kita. Belajar untuk 'MELEPASKAN' adalah lebih baik dari kita coba pertahankan sesuatu yang tidak 'WUJUD'.... Yakinlah bahwa apa pun yang berlaku, kita masih memiliki TUHAN... dan dalam apa keadaan sekali pun DIA tidak pernah meninggalkan kita. Mengadulah dan merintihlah kepada_NYA dan memohon agar kita diberi ketabahan dan kekuatan untuk melalui ujian yang getir ini.
Coba fokus kepada tujuan hidup anda. Dapatkan kembali kestabilan emosi. Jumpa kawan-kawan atau hubungi adik kakak yang rapat dengan anda sekadar berbual kosong. Itu lebih baik daripada membiarkan masa anda dipenuhi dengan melayan perasaan sedih. Buang segala apa yang boleh mengingatkan anda kepada sidia..… termasuk hadiah pemberiannya karena ini akan membuatkan anda lebih cepat melupakan sidia! Untuk merawat hati bukanlah mudah tapi bila kita telah berhasil melakukannya, kita akan rasa sangat lega dan bersyukur.
Usah menaruh harapan. Menunggu panggilan telefon atau sms hanya akan melambatkan proses penyembuhan hati anda. Usah percaya apabila sidia berjanji akan menghubungi anda karena itu biasanya hanya mainan kata-kata. Usah menyiksa diri sendiri. Usah mencari sebab mengapa hubungan itu berakhir karena hanya akan menyakitkan hati anda sendiri apabila mengetahui sebabnya. Biarkan saja berlalu.
Sibukkan diri dan jangan mengurung diri di dalam rumah, coba berbual dengan kawan-kawan tetapi elakkan daripada menyentuh masalah anda. Anda akan merasa lega apabila tidak memikirkan kesedihan anda.
Jangan sendirian. Coba cari kenalan baru. Kaedah ini sangat berkesan karena dengan 'MENGIZINKAN' orang baru datang dalam hidup kita akan dapat merawat kesedihan, kesunyian dan kekosongan.
Menangislah walaupun anda seorang lelaki….jangan malu untuk menangis. Ada masanya kesedihan itu tidak dapat dibendung lagi. Coba cari tempat yang sesuai dan menangislah sepuas hati anda. Anda akan merasa lega selepas itu. Ingatlah, walau sebesar manapun kesedihan anda.…anda pasti dapat melaluinya…….
Berilah peluang pada diri sendiri. Adakalanya kita mengambil masa yang lama untuk melupakan sesuatu atau seseorang, yakinlah disetiap kesedihan, disetiap kelukaan ada hikmah dan ada pengajaran yang boleh kita kutip.
Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal...... Tetapi mereka yang tetap tabah ketika mereka jatuh.
MENCINTAI....
bukanlah bagaimana kita melupakan, melainkan bagaimana kita MEMAAFKAN.
bukanlah bagaimana kita mendengarkan, melainkan bagaimana kita MENGERTI.
bukanlah apa yang kita lihat, melainkan apa yang kita RASAKAN.
bukanlah bagaimana kita melepaskan, melainkan bagaimana kita BERTAHAN.
Tapi ingatlah…
Melepaskan BUKAN akhir sebuah dunia, melainkan awal suatu kehidupan yang baru.
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang disakiti, mereka yang telah mencari…dan mereka yang telah mencoba.
TUHAN meletakkan kita ditempat kita sekarang bukan karena kebetulan..!! Akan tetapi DIA punya maksud yang TERINDAH untuk kita...!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar