Dalam hadist yang diriwayatkan dari Anas bin Malik dikisahkan.
Ada seorang sahabat yang berdiri disamping Rosulullah
Shollalahu Alaihi Wa Sallam,
lalu seorang sahabat lain lewat dihadapan keduanya.
Orang yang berada disamping Rosulullah itu tiba-tiba berkata,
"Ya Rasulullah, aku mencintai Dia.“
"Apakah engkau telah memberitahukan kepadanya?“, tanya Nabi.
"belum" jawab orang itu.
Rosulullah berkata, "Nah, kabarkanlah kepadanya!“.
Kemudian orang itu segera berkata kepada sahabatnya.
"Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.“
Dengan serta merta orang itu menjawab,
'Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya“.
(HR. Abu dawud)
Rasulullah sering menganjurkan para sahabat untuk menyatakan
rasa kasih sayang terhadap sahabat lainnya.
Suatu ketika Beliau bersabda,
"apabila seorang muslim mencintai saudaranya (karena Allah)
hendaklah dia memberitahukan (kepadanya)“
(HR. Abu dawud dan Tarmidzi)
Membicarakan cinta sangatlah luas maknanya.
Cinta itu artinya suka atau senang.
Orang betawi bilang “demen”. Mengapa seseorang itu kita senangi?
Karena dia pasti berkenan di hati kita. Karena hati merasa terkontak.
Jadi standard cinta itu ada di hati. Cinta bersumber dari ketakjuban.
Jika ketakjuban ini berlandaskan karena Allah alangkah indah rasanya.
Sayang kebanyakan kita telah salah persepsi dengan cinta,
dimana makna cinta telah bergeser kepada birahi atau syahwat.
Bila kata “CINTA” diungkapkan, persepsi kita langsung menggambarkan
hubungan antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah.
padahal tidak semua cinta berorientasi syahwat,
bahkan ada cinta yang merupakan suatu yang syar’i, suci,
dan imani yaitu mencintai orang lain karena Allah dan iman kepada-Nya.
Ajaran islam menghendaki agar cinta antara sesama manusia
dapat berlangsung karena mencintai dan mengimani Allah.
Standardises cinta ditentukan oleh iman dan amal sholeh dari orang yang dicintainya itu.
Semakin tinggi keimanan seseorang, semakin untuk dicintai.
Untuk itu, Allah telah mewujudkan bahwa iman itu sebagai sesuatu yang indah
di hati orang-orang mukmin.
Rasulullah Shallalahu Alaihi Wa Salam bersabda,
“Janganlah kalian menganggap sepele dari kebaikan sedikitpun,
Walaupun hanya dengan menyapa saudaramu dengan muka manis”
(HR. Muslim)
“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah.
Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan
dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu
serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.
Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,
sebagai karunia dan nikmat dari Allah.
Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Al-hujarat :7-8)
Memiliki rasa cinta kepada iman dan orang-orang mu’min
merupakan rahmat dan karunia Allah yang besar.
Ini merupakan kasih sayang Allah kepada setiap insan Mu’min. rasulullah bersabda,
“ Tiang yang paling kokoh dan iman adalah mencintai karena Allah
dan membenci karena Allah"
(HR. Muslim)
Karena itulah mencintai sesama muslim merupakan salah satu
diantara parameter keimanan seseorang.
Untuk memperkokoh parameter cinta karena iman ini,
para sahabat nabi sering berdoa dengan ungkapan.
“Ya Allah jadikanlah kami mencintai iman,
dan jadikanlah iman itu indah didalam hati kami.
Dan bencikanlah kami kepada kekafiran kefasikan dan kedurhakaan.
Dan jadikanlah kami tergolong orang-orang yang benar".
Berlandaskan cinta kepada iman inilah setiap muslim wajib
mencintai saudaranya sesama mu’min.
Rasulullah Shollalahu Alaihi wasalam bersabda
“Tidak beriman salah seorang kamu sehingga mencintai saudaranya
(sesama muslim) seperti mencintai dirinya sediri."
(HR. Muslim)
Iman kepada Allah dan Rasul serta cinta kepada sesama muslim tak mungkin terpisah,
karena seluruhnya merupakan satu kesatuan.
Dengan landasan cinta inilah persaudaraan (ukkuwah) itu terbentuk diantara sesama muslim.
Kenapa seseorang bisa jatuh cinta ?
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh,
kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati)
mereka rasa kasih sayang."
(Al Quran Al Karim Surah Maryam ayat 96)
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.
Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu
dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat".
(Al-Hujarat : 10)
Kecintaan seorang muslim terhadap muslim lainnya
tentu bukan disebabkan nafsu syahwat yang memuncak dalam perasaannya,
tetapi karena kesadaran terhadap ukhuwah dan peningkatan iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Kecintaan terhadap akhlaq yang mulia atau ketaatan dan ketakwaannya kepada Allah.
Karena itu, ungkapan cinta mereka bukan merupakan pernyataan gombal
diantara mereka seperti halnya ungkapan-ungkapan cinta oleh orang-orang sekarang yang mengikuti dari golongan non muslim yang hanya disampaikan setiap hari valentine saja.
Tapi haruslah mengungkapkannya seperti yang disunnahkan oleh Rasululah.
Islam membimbing kita agar mengutarakan perasaan cinta ini dengan terus terang yaitu uhibbuka fillah atau uhibbuki fillah.
Ungkapan ini membedakan antara cinta yang dilandasi iman
dengan cinta yang berdasarkan syahwat.
manakala seorang muslim menerima perkataan ini maka ia hendahnya menjawab Ahabbakallah lima ahbabtani iyyahu
(semoga Allah mencintai anda disebabkan
kecintaan anda kepadaku kepada Dia).
Ungkapan mesra seperti ini akan menambah eratnya tali ikatan ukkuwah
diantara sesama muslim.
Akhir kata, tak ada kata cinta untuk Valentine,
melainkan kata "Aku Mencintaimu Kamu karena Allah"
mulai hari ini hingga selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar