Kali ini telah habis dayaku untuk menanti.
Serasa waktu bergulir begitu saja menorehkan luka di dalam hati.
Entah mengapa saat bertemu dengannya malah membuat hatiku terluka.
Semestinya aku telah bisa mengikhlaskan apa yang tengah terjadi.
Ketika dia tak mampu menaruh kepercayaan padaku.
Kali ini aku lelah berharap.
Kali ini aku lelah berharap.
Mencoba mengalihkan pemikiranku dari apa yang kuinginkan.
Terus ku berlari tanpa mengetahui arah tujuanku.
Hingga lelah terasa begitu nyata dalam napasku.
Aku beralih dan berlalu, tanpa peduli apa yang kini menantiku.
Aku sungguh enggan untuk menunggu.
Serasa dunia menertawaiku.
Serasa dunia menertawaiku.
Aku yang terlalu memegang teguh agama Allah.
Aku yang tengah menunggu keajaiban dari-Nya.
Aku yang tengah menanti jawaban-Nya.
Serasa dunia tak peduli akan tangisku, akan kepedihanku.
Aku tak sanggup lagi bertahan.
Menyembunyikan rasa perih hatiku yang kian terluka.
Ingin kuteriakkan namun bibirku hanya terdiam,
sementara airmataku menetes begitu saja.
Tiap detik, tiap menit, aku terus berharap keajaiban itu akan tiba.
Aku sungguh tak ingin menyakiti siapapun.
Aku sungguh tak ingin menyakiti siapapun.
Aku juga tak mampu berpaling dari Allah.
Ketika semua menatapku penuh tanya, aku hanya terdiam.
Aku sudah tak mampu bicarakan lagi.
Mimpi-mimpiku serasa dihancurkan begitu saja oleh kenyataan.
Ataukah aku yang terlalu berharap?
Aku terus menanti keajaiban itu.
Aku terus menanti keajaiban itu.
Sekalipun detik demi detik tidak terbebas oleh tangisku.
Aku yakin suatu saat nanti aku dapat tersenyum bangga.
Dengan keteguhan iman yang selalu kujaga.
Dengan balutan islam yang selalu kuperjuangkan.
Aku kan menyerukan pada dunia, begitu besar cinta Allah pada makhluk
yang kerap menjaga agama-Nya.
Allah tidak akan mengingkari janji, bukan?
Mengapa aku masih merasakan sepi.
Mengapa aku masih merasakan sepi.
Ketika tak ada lagi inginku atas fatamorgana dunia.
Aku hanya inginkan rahmat kasih Allah yang kelak mendamaikan hatiku.
Aku hanya percaya bahwa tulang rusuk takkan tertukar.
Allah telah menyiapkan yang terbaik untukku.
Aku mestinya percaya, aku mestinya tak gundah hati.Ya Rabb, dengan segala kekurangan dan kelemahan kubersujud di hadapanMu.
Dan setiap malam takkan berhenti untuk berjumpa denganMu.
Yang dengan keterbatasan ini mencoba untuk terus mencintaiMu.
Ya Rabb, terangilah hatiku dengan cahayaMu,
sungguh kutak sanggup menjalani kehidupan ini tanpa rahmat dan cintaMu.
Ya Rabb, kehidupanku ini kian sepi.
Ya Rabb, kehidupanku ini kian sepi.
Berikanlah pendamping hidup untukku, seorang yang juga mencintaiMu.
Seorang yang bisa menerima segala keterbatasanku.
Seorang dengan cahaya iman islam dan takkan berpaling dariMu.
Seorang yang bisa membawa keluarga kami menuju surgaMu.
Seorang yang tulus untuk mencintai, seorang yang penuh kasih sayang,
dan seorang yang mampu memberikan kebahagiaan bagi keluarga.
Ya Rabb, izinkanku menjadi wanita shalihah yang kerap mendampingi suami berjalan di jalanMu, Izinkanku menjadi ibu yang sempurna untuk putra-putriku.
Ya Rabb, izinkanku menjadi wanita shalihah yang kerap mendampingi suami berjalan di jalanMu, Izinkanku menjadi ibu yang sempurna untuk putra-putriku.
Sesungguhnya tiada daya dan upaya melainkan kehendakMu.
Berikan keteguhan di setiap langkahku menegakkan syariat islam.
Ya Rabb, aku tahu hatiku tengah terluka.
Ya Rabb, aku tahu hatiku tengah terluka.
Sembuhkanlah luka ini, hapuskanlah setiap tetes airmata yang mengalir.
Basuhlah segala kepedihan dengan kasihMu.
Aku menanti, dan terus menunggu jawaban ini dariMu ya Rabb.
Sungguh aku tak berdaya, dan hanya kepadaMu segala ini kukembalikan.
Jiwa, raga, harta dan apapun yang ada ini adalah milikMu.
Ya Rabb, kupasrahkan hatiku padaMu.
Ya Rabb, kabulkanlah doaku ini.
Ya Rabb, kabulkanlah doaku ini.
Ampunilah segala khilaf dan salahku.
Amin ya Rabbal Alamin
Amin ya Rabbal Alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar