Rabu, 02 Maret 2011

♥♥ MY POEM ♥♥


 ♥♥ "SELAKSA ASA DO’AKU" ♥♥

Kala seberkas sinar terbersit jatuh di padang ilalang,
Tersentak aku terjaga dari bauian impian,
Aku menapakan langkah menyususuri sungai MU,
Tuk coba menemukan kembali kegaiban MU,
Suara jengkrik berceloteh riang menyusup…mengeletarkan hati,
Kegaduhan yang timbul terasa begitu hening,
Seakan diam…seakan tak bernyawa…sunyi dalam ramai,
Kurasa hanyalah aku sendiri kini,

Tuhanku,
Ampunkan hamba ini,
Andai KAU rasa aku mengusik istirahat Mu,
Karena dada ini seakan hendak meledak,
Menahan berjuta ritme yang menggemuruh,
Karena lama menahan rindu untuk MU,

Tuhanku,
Betapapun aku kadang jauh dari MU,
Coba Kau isyarakatkan padaku,
Bahwa Engkau selalu ada disampingku,
Seperti yang tertulis dalam ayat-ayat firman MU,
Laksana Matahari, Bintang dan Rembulan,
Menyirami dan melegakan jiwa ini,
Yang kadang terasa dahaga dikala hujan.




♥♥ "AKU & DIRIMU" ♥♥
 

Jauh sudah jalan berliku yang telah kita tempuh,
Demi hidup kita, cintaku & cintamu, cinta kita,

Tapi, terkadang, masih saja diriku,

Dilumuri seluruh resah di dalam hatiku,

Kadang kubenci diriku sendiri,

Aku tak bisa menerima dirimu seutuhnya,
Tapi harus kukatakan jujur padamu,
Jika aku selalu merindukan dirimu,

Dalam angganku,

Tetap ada bayang wajahmu,
Terlukis, terpatri di dinding hatiku yang merona,

Sungguh,

Hanya Kau dalam hatiku,
Hanya Engkau dalam jiwaku,

Jujur kukatakan,

Meski harus kuakui,
Kau bukanlah yang pertama,
Yang pernah hadir di kalbuku,

Tapi kini,

Dengarlah dengan segenap jiwa & ragamu,

Yang aku mau,

Hanya Aku & Dirimu,
Bisa berdua,
Aku & Dirimu
Selamanya Aku & Dirimu !




♥♥ "Bila Kurengkuh Mentari & Ku Dekap Rembulan" ♥♥


Rambutku yang panjang terurai ditiup semilir angin,
Bak gulungan gelombang di tengah samudra,

Ku membayangkan berdiri dipadang sahara,
Dengan tubuhku yang kotor bermandikan peluh dan keringat,

Mataku tajam seperti elang hutan,
Tuk menangkap kilau kedalaman yang paling dalam,

Bila dapat Ku rengkuh mentari,
Kan kusirami tubuhku dengan kemilauan cahayanya,
Agar terpancar keseluruh penjuru jagat raya ini,

Bila bisa Ku dekap rembulan,
Kan kulumuri wajahku dengan sinar keteduhannya,
Untuk menyelimuti bumi dan isinya,

Kadang ku menangis merinduimu mentari,
Kadang ku merintih karena mencintaimu rembulan,

Hem…dlm hening kuselalu memujamu,
Kudo’akan tentang keselarasanmu,
Beserta seluruh jagat raya yang ada di dunia.




♥♥ SKETSA “MENTARI EMAS” ♥♥

Kusketsa mentari emas yang congkak,

Kokoh berdiri menikam laut,
Meski akan tenggelam di ufuk cakrawala,
Berteman senja nan mulai turun memekat,
Angin seakan mati, lautpun sekonyong terpukau,
Henyak terdiam, hening menyelimuti alam,
Bumi terdiam, sunyi sepi mencekam,
Seakan menunggu keputusan sakral,
Menunggu torehan alam,
Haus tuk melukis sketsa wajah bijaksana,

Mentari emas,
Aku tak habis mengerti,
Mengapa jerit hati mereka seakan tak bersuara,
Ratap jiwa mereka sekan lenyap di telan dahaga,
Dirundung gemuruh gundah gulana tak terperih,

Ratap hatiku coba mengetuk dirimu,
Jelmaan manusia mentari emas,
Mungkin lewat segumal nyanyian,
Aku dapat menyusup kalbumu,

Ku susun huruf, kurangkai kata,
Sekedar menguak jendela hatimu,
Jendela hati kita semua yang mungkin bisa terbuka,

Tuk sekedar mendengar keluh mereka,
Jeritan kecil, manusia-manusia kecil nan renta,
Berwajah kusut masai kala terpanggang getir,
Tinggal di kaki langit, disela pilar rumput yang semakin menghimpit,
Digerus zaman yang mulai tak banyak tuan,
Dikurung berjuta mata yang menatap hilang dan hampa,

Tuhan,
Kuserahkan jiwa raga mereka lewat titah-Mu,
Tuk merubah hitam putih potret kelam tanah ini,
Tuk mengobati pertiwi dan selaksa jiwa manusia,
Yang mulai kerdil menikam tak berhati,
Mulai congkak bersinar bak Mentari Emas nan panas,

Tuhan,
Dengar do’a kami,
Arahkan mata hati mereka,
Yang bermain di perlehatan negeri ini,
Agar mereka tak selalu tutup mata,
Yang tak mampu mendengar jerit hati perih mereka,
Yang terkalahkan karena keadaan & kondisi,
Yang terabai oleh waktu yang tergerus zaman,
Yang selalu memerah luka, tersiksa kefakiran,
Karena jejak dibakar sketsa “Mentari Emas”





♥♥
Jangan pernah mengatakan pada hatimu bahwa aku pergi karna tak setia
Sebab cinta masih ada, terbenam diantara asa dan dilema
Sedetikpun hingga kini ku tak mencoba mengusir rasa untukmu
Sebab itu indah… dan kau pun tahu betapa bingungnya aku

Jangan pernah berhenti untuk percaya bahwa cinta masih tetap ada
Meski waktu terus membuktikan sebaliknya, kau t’lah mengerti sebabnya
Sedetikpun aku tak mencoba untuk menghapus semua tentangmu
dan kuterus merajut asa tentang bersamamu pada suatu waktu

Takdir kita memang pahit… ku harus membuat pilihan sulit
Semoga pilihan bijak hari ini, buatkan bahagia untuk kedua hati
Untukku…juga untukmu… Hingga kelak menjemput masa
Saat sang mentari lukiskan pelangi di langit kita berdua

Jangan pernah berhenti untuk percaya bahwa cinta suci itu ada
Jangan pernah berhenti untuk menyalahkan takdir saat tak sesuai ingin
Jangan pernah berhenti untuk kobarkan semangat saat realitas memburamkan harap ♥♥



♥♥ "KARENA KAU JUGA AKU ADA" ♥♥

Aku tak percaya bisa sampai disini,

Karena ku hanya mencoba membuat goresan kecil,
Yang kadang sempat terselip dihati ini,

Terkadang aku hanya membaca cerita,
Terkadang aku hanya mencerna artikelmu,
Beberapa torehan dari sahabatku semua,
Yang terkadang membuat aku jatuh hati,
Akan torehan & goresan karyamu semua…

Karena kau juga aku bisa begini,
Karena kau juga buat aku senang & bahagia,

Kutahu terkadang kulalai mengunjungimu,
Ma’afkan atas segala kehilafanku,
Maklumkan atas keterbatasan waktuku,

Tapi, agar kau tahu betapa berartinya dirimu,
Takkan kutukar dengan apapun,

Susah payah aku merangkai semua kata ini,

Karena kau juga aku bisa begini,
Karena kau juga buat aku senang & bahagia

Terima kasihku atas persahabatan ini,
Terima kasihku atas tali siraturrahmi ini,

Terima kasihku karena “Kita semua bisa sampai disini”,
Untukmu semua kuucapkan,
“Thank you, thank you, thank youuuuuuuu…”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto saya
@ Tuhan, Saat aku meyukai seorang teman, Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir, Sehingga aku akan tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir. @ Tuhan, Ketika aku merindukan kekasih, Rindukanlah aku kepada yang rindu kepada cinta sejati-MU, Agar kerinduanku kepada-MU semakin menjadi. @ Tuhan, Jika aku hendak mencinta seseorang, Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-MU, Agar bertambah kuat cintaku pada-MU. @ Tuhan, Ketika aku sedang jatuh cinta, Jagalah cinta itu, Agar tidak melebihi cintaku pada-MU. @ Tuhan, Ketika aku berucap aku cinta padamu, Biarlah kuakatakan kepada yang hatinya tertaut pada-MU, Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-MU.